Sabtu, 18 Februari 2017

Pekuluran Masyarakat Hutan Yang Mandiri

Sahabat, bergaul dengan orang gunung, Aku menemukan sebuah kesadaran dan pencerahan. Mereka sudah bertekad untuk tidak lagi merambah hutan, menebang pohon. Aku tidak bisa membayangkan kalo hutan di Pedotale (petungkriyono, doro, talun dan lebakbarang) gundul maka Kota dan Kabupaten Pekalongan akan Lenyap. Hawa sumuk, panas dan banjir akan jadi kiamat kecil. 

Sesungguhnya kelangsungan keberadaan Kota Pekalongan tergantung sangat banyak pada kelestarian hutan Pedotale. Para pelanggan PAM (Perusahaan Air Minum) mungkin merasa sudah cukup dengan membayar iuran bulanan. Ketahuilah kalo hutan rusak, tidak ada lagi air yang bisa kalian bayar. 

Hutan pedotale adalah paru-paru terakhir jawa Tengah dan mungkin Pulau Jawa. Kalo ada yang punya kesadaran bersama dan memiliki kemampuan untuk dibagi, monggo kita latih warga gunung agar cita2 menjadi desa wisata terwujud, kalo sampai mereka tidak mendapatkan penghidupan layak dan merambah hutan, maka kehidupan benar-benar tamat. 

Ketika kami menerabas merintis Jalan wisata untuk menjadikan curug sebagai obyek wisata, warga Pakuluran dengan bijak tidak menebang pohon yang mereka kenal mampu menahan air, pisang hutan, sulur dan banyak lagi. Mereka adalah manusia ikhlas yang sangat memikirkan kelangsungan hidup kita semua. Warga kota bisa jadi tidak sadar sama sekali bahwa mereka begitu tergantung pada kelangsungan suplai air bersih dari sungai dan sungai akan tetap berair bersih blla Hutan lestari, hutan akan lestari bila dijaga. 

Penduduk Kota berhutang banyak pada warga Pedotale, mereka ber amal jariyah setiap detik, pada setiap nafas mereka pada setiap tatap mata mereka. Mari sejenak merenungi, Gusti Allah memberikan anugerah yg demikian berharga bagi kelangsungan hidup insan manusia, sangat sedikit yang menjaganya. Merekalah pahlawan-pahlawan sesungguhnya, menjaga kehidupan kita, menjaga kita tetap bisa minum air bersih. Ingat Hati yang bening dapat berubah keruh .......


(by Tedjo Sunan - FO Desa Wisata Pekuluran)